
dalam langkah membelah malam
mencintai pagi dini hari,
terindah menyulam waktu ke waktu
meluluhlantakkan nafasku
membahana makna demi makna
membius ujung pulau demi pulau
terlalui,
kenang setiap nafas hangatmu
pelukan mendesah nafas satu demi satu
lukisan mutiara di dasar samudera,
kehangatan indahnya harapan tentangmu
setiap kosa cadikmu nafas penyambung nyawaku
terhanyut menetak batas nyata ilusi semu,
sosokmu bagian dari hidupku,
batam,
muka kuning,
09/10/2009
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar