
akulah ilalang di antara belantara hilang,
berdiri gontai dimain angin jalang,
sesekali daun tuaku rapuh terbang terbuang
hidup itu beda, hati itu tak sama,
cinta itu masih luar biasa, beda,
akulah kesendirian yang lelah
gerimis menatap waktu purba,
mentari menikam laksana purnama,
aku disini terdiam
tersentak tanpa kata,
seakan dunia gelap oleh kabut,
cahaya menghilang di telan makna
Ketika ku coba untuk memahami arti
lara tenggelam menjemput penyesalan,
ketika semua seakan pergi,
kertas putih menghitam jiwa
tatkala kutatap mata,
nanar hatiku bertanya,
ucapkan untuk menipu
aku tetap merasa sendiri
memelukmu wahai ketakutan,
aku masih bertanya
menikam nafas terus bertanya,
Jangan tangisi
apa yang bukan milikmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar