
deru menggelora tatapan mata
detak menjadi langkah membuncah
halte demi halte terbunuh
kelam terowongan menghantar
pucuk tercium mesra
pilarmu membatu dalam senda tawa
kemudian heninglah
kuingin kau milikku seutuhnya
meja persegi tautan hati
berbincang tanpa arah
balutan biru menggelora
mari kita lihat sepasang merpati hutan
biarkan bercengkrama mencari makna
bersamamu kurengkuh dian rona
akhirnya ku menemukanmu
awan membuai biru langit
kemudian heninglah
kuingin kau milikku seutuhnya
detik makin menjauh
meliuk bak sungai mengalir
jadikan angin menghantar nafas
dalam merah membalut pesona
kemudian heninglah
kuingin kau milikku seutuhnya
Dago pakar, 2008
Diposkan oleh trumbu karang di 11:14
01 Juli 2009 jam 23:28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar