
tatap mataku menyatu deburan ombak,
jemari menyatu pantai
membelenggu ujung daratan,
menulis waktumu di danau hatiku
menutup mantera,
tiang menyatu sangga langit
lukisan matamu semakin tajam,
kutorehkan makna
pendakian tebing terjal,
hujan pagi berkah Langit biru cerah
menyisir awan-awan putih,
gelombang semakin pasang
mencumbu bibir pantai,
taman karang di ujung pasir bersembunyi,
tenggelamkan lentingan harpa milikmu,
pelangi menari sayatan jiwa pantai landai,
mendebur ombak belantara senja
membasuh sesaat,
lirih kutancapkan belati
membingkaimu
sebelum pucuk pinus membeku
[arben2]
lirih kutancapkan belati membingkaimu
BalasHapussebelum pucuk pinus membeku .....
Gemulai jemari mendenting harpa menusuk kalbu sukmaku melayang mencari ragamu kutemui kau di pasir putih sukmaku tertusuk belati tajam mu aq terkapar tak berdaya mataku terpejam menikmati tikaman demi tikaman...
BalasHapus