*Lantunan simponi desah jiwamu
tersulam membait puisi cinta keabadian/
tetesan embun kenikmatan membasuh dinihari
melintasi lingkaran cahaya
mengukir benderang/
*tatahan parasmu mengeja pasi
membiting
kerinduan taiada terhenti/
kosamu berlarmu terbata menembus suratan
memerah pertapaan usang/
*kemarau membunuh makna semua menjadi
hening
menggunting lipatan kebenaran membunuh lukisan berdarah/
*sebait
puisi menoreh pecutan sebaris gelegar halilintar
mengkremasi tubuh
semesta berkain keluhuran
[ty]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar