ketika kata berulam kosa
tanpa makna
menjurai perlahan ujung langit melempar aksara
jingga nan
menjingga,
ketika lukisan pelangi menggenapkan warna
kerinduan nan
bertahta tertenun benang
kenangan satu persatu,
ketika bentangan sayap
laguna
menggema halilintar terseret hujanmu-
ketika tatahan Lonceng
bergemericing
menjemput langkah memuja peraduan panjang-
ketika
kelembutan satinmu menghitam
terbalut tubuh telanjang meregang
kenikmatan-
Ketika kuasa hembusan empat penjuru angin
menitis aroma
buluh perindu-
ketika deburan ombak tersesap lautan pilihanmu
dilintasan
zamrud khatulistiwa-
ketika semua satu disatukan tiada terhenti
penuh
keabadian -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar