
menggerai relung tiada berbekas
hamparan salju terukir sekejap,
nafasmu menyatu mata
terpejam memukau kelam,
topeng berpasak membenteng lukisan malaikatmu,
sunyi melantun cakrawala kepakan mematah Larmu,
murka menghiasi lidah jendela durjana,
membeku kian menemani tajam pisau semu,
sebuah penghiatan usang kembali mencumbu,
menebar pesona pelangi mengkelam
terurai putih rambutmu,
hamparan benua semakin menua
tertata bimbang menyapa,
tertuang cawan menyeka altar hening,
suara langit menggema halilintar
berputar bening,
menuai gempita bulir menepis ranting
terkulai sayatan pisau
Lokasi: tertatah membuncah kematian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar